XII
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengaruh Individu adalah tenaga pendorong dalam diri individu yang
memaksa mereka untuk bertindak . tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh
keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Individu secara sadar maupun tanpa sadar berjuang mengurangi melalui prilaku
yang mereka harapankan akan memenuhi kebutuhan mereka dan demikian akan
membebaskan mereka dari tekanan yang mereka rasakan.
Dalam perilaku konsumen banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya,
salah satunya adalah individu itu sendiri. Setiap individu yang satu dengan
individu yang lain dalam mengkonsumsi suatu barang dan jasa pasti berbeda.
Tetapi adakalanya seorang individu dalam mengkonsumsi suatu barang atau jasa
dipengaruhi oleh individu lain sehingga individu tersebut mengikuti individu yang
mempengaruhinya.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kelompok Referensi
Kelompok merupakan kumpulan individu-individu yang saling
berinteraksi antara satu dengan yang lainnya selama periode waktu tertentu
untuk suatu kebutuhan atau tujuan bersama. Pihak-pihak yang berada dalam
kelompok biasanya saling berbagi norma-norma dan tujuan serta memiliki kesamaan
identitas.
Kelompok referensi disebut juga sebagai acuan.Kelompok referensi
merupakan sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seorang
secara langsung atau tidak langsung.Kelompok referensi ini berguna sebagai referensi
seseorang dalam pengambilan keputusandan sebagai dasar pembandingan bagi
seseorang dalam membentuk nilai dan sikap umum / khusus atau pedoman khusus
bagi perilaku.
Pemasar harus dapat mengidentifikasi peran seseorang di dalam
kelompoknya dalam pengambilan keputusan, dan harus menekankan pada si pengambil
keputusan. Penyesuaian dilakukan hanya untuk sekadar menyesuaikan diri agar
diterima oleh kelompok atau penyesuaian yang mengubah kepercayaan. Orang butuh
untuk menilai opini dan kemampuan mereka dengan membandingkannya dengan opini
dan kemampuan orang lain. Dalam polarisasi kelompok, perbedaan pandangan antara
kelompok dengan individu, dan kelompok dapat berubah pandangannya dikarenakan
informasi dan budaya yang ada.
Kelompok referensi / acuan menurut Kotler dan Armstrong adalah :
“Kelompok -kelompok yang memiliki pengaruh
langsung atau pengaruh tidak langsung pada sikap dan prilaku seseorang.”
Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman
oleh konsumen dalam bertingkah laku Anggota kelompok referensi sering menjadi
penyebar pengaruh dalam hal selera. Oleh karena itu konsumen selalu mengawasi
kelompok tersebut baik prilaku fisik maupun mentalnya.
Kelompok acuan dapat berbentuk organisasi formal yang besar,
terstruktur dengan baik, memiliki jadwal pertemuan rutin, dan karyawan-karyawan
yang tetap. Di lain pihak, kelompok acuan juga dapat berbentuk kelompok kecil
dan informal. Kelompok acuan terdiri dari orang-orang yang dikenal secara
mendalam (seperti keluarga atau sahabat) atau orang-orang yang dikenal tanpa
ada hubungan yang mendalam (klien) atau orang-orang yang dikagumi (tokoh atau
artis). Karena orang cenderung membandingkan dirinya dengan orang lain yang
memiliki kemiripan, mereka sering kali terpengaruh dengan mengetahui bagaimana
orang lain menginginkan mereka menjalani hidup.
Kecenderungan orang untuk menjadi bagian dari kelompok acuan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah keakraban, ekspos terhadap
seseorang (Mere Exposure), dan kepaduan kelompok.
Terdapat beberapa bentuk kelompok acuan yang dapat mempengaruhi
konsumen dalam perilaku konsumsi, yaitu kelompok pertemanan, kelompok belanja,
kelompok kerja, komunitas maya dan kelompok aksi konsumen.
Seorang pemberi opini ini adalah orang yang sering kali mampu
mempengaruhi sikap atau perilaku orang lain. Opinion leader memiliki sumber
informasi yang berharga. Yang biasanya menjadi opinion leader adalah artis,
ahli atau pakar di bidang tertentu, orang awam (biasa), pimpinan perusahaan,
dan karakter
Dalam strategi pemasaran, agar dapat diterima konsumen maka
informasi disampaikan oleh opinion leader yang sesuai dengan karakteristik
produk atau jasa yang ditawarkan.
Kelompok acuan yang digunakan oleh pemasar
:
·
Selebriti
·
Ahli/Pakar dalam bidang
pekerjaan, pendidikan atau pengalaman
·
Orang biasa sebagai konsumen
yang puas akan produk yang dipasarkan
·
Pemimpin dan karyawan sebagai
pembicara
·
Karakter fiktif yang dapat
menyampaikan pesan.
Kelompok dapat diklasifikasikan atas beberapa dimensi antara
lain :
1)
Kelompok berdasarkan isi/fungsi
(untuk siapa dan untuk apa kelompok tersebut didirikan)
2)
Berdasarkan tingkat
keterlibatan individu (anggota). Dapat diidentifikasi menjadi kelompok primer
(hubungan informal) dan sekunder (hubungan formal).
3)
Berdasarkan tingkat organisasi.
Mencakup dari jenis kelompok yang sangat terstruktur rapi hingga pada kelompok
yang tidak terorganisasi.
Alasan utama mempelajari kelompok
adalah karena ketika orang bergabung dalam suatu kelompok, mereka sering kali
bertindak berbeda dengan ketika mereka masing-masing sedang sendirian.
Untuk dapat memahami karakteristik kelompok, perlu
dipahami beberapa hal yang terkait dengan kelompok
1)
Status, mengacu pada posisi
yang dicapai/ditempati oleh seorang individu dalam suatu kelompok/masyarakat.
2)
Norma, merupakan suatu aturan
dan standar perilaku bagi anggota suatu perkumpulan/kelompok.
3)
Peran, digunakan untuk
menunjukkan segala pola tingkah laku yang berhubungan dengan status tertentu.
4)
Sosialisasi, berarti suatu
proses manakala seorang anggota baru kelompok mempelajari system nilai, norma,
pola perilaku yang diharapkan oleh kelompok yang akan dimasukinya tersebut
5)
Kekuatan, yang merupakan
kekuasaan dari kelompok untuk mempengaruhi perilaku para anggotanya. Kekuasaan
yang mempengaruhi kelompok ini dapat mempengaruhi perilaku anggotanya,
diantaranya kekuasaan karena pemberian penghargaan/hadiah (reward power),
kekuasaan karena paksaan melalui hukuman/sangsi (coercive power), kekuasaan
yang sah (legitimate power), kekuasaan karena keahlian (expert power), dan
kekuasaan karena perasaan/keinginan untuk menjadi anggota kelompok (referent
power).
2.2
Tipe-tipe Kelompok Referensi
1. Menurut intensitas interaksi dan
kedekatannya
·
Kelompok primer
·
Kelompok sekunder
2. Menurut legalitas keberadaan
·
Kelompok formal
·
Kelompok informal
3. Menurut status keanggotaan dan pengaruh
·
Kelompok aspirasi
·
Kelompok disosiasi
·
Primary / secondary
·
Membership
Untuk dapat mempunyai pengaruh tersebut,
kelompok rujukan harus melakukan hal – hal berikut ini :
·
Memberitahukan atau
mengusahakan agar orang menyadari adanya suatu produk / merk khusus
·
Memberikan kesempatan pada individu untuk membandingkan
pemikirannya sendiri dengan sikap dan perilaku kelompok
·
Mempengaruhi individu untuk mengambil sikap dan perilaku
yang sesuai dengan norma-norma kelompok
·
Membenarkan keputusan untuk memakai produk-produk yang
sama dengan kelompok
Kelompok referensi terdiri atas dua jenis,
yaitu :
§ Kelompok referensi normative
§ Kelompok referensi komparatif
Untuk mendorong timbulnya conformity maka
kelompok referensi harus melakukan hal-hal sebagai berikut :
·
Memberitahukan atau
mengusahakan agar orang menyadari adanya sesuatu produk menarik atau merek yang
khusus.
·
Memberikan kesempatan kepada
individu untuk membandingkan pemikirannya sendiri dengan sikap dan perilaku
kelompok
·
Mempengaruhi individu untuk
mengambil sikap dan perilaku yang sesuai dengan norma-norma kelompok.
·
Membenarkan keputusan untuk memakai
produk-produk yang sama dengan kelompok.
Beberapa peran penting dari keluarga antara
lain :
1)
Memenuhi kesejahteraan secara
ekonomi
2)
Memberikan dukungan emosional
3)
Membentuk gaya hidup
4)
Sosialisasi
2.3
Proses Pengaruh Individu
1)
Kebutuhan
Setiap orang mempunyai berbagai kebutuhan : beberapa darinya adalah
kebutuhan sejak lahir yang lain adalah yang diperoleh kemudian. Kebutuhan dasar
bersifat fisiologis meliputi kebutuhan makan, minum, air, udara, pakaian semua
itu dibutuhkan untuk meneruskan kehidupan biologis.
Kebutuhan perolehan adalah kebutuhan yang kita pelajari sebagai
jawaban terhadap kebudayaan atau lingkungan kita. Ini dapat mencakup kebutuhan
untuk memperoleh penghargaan diri, martabat, kasing saying, kekuasaan karena
kebutuhan perolehan biasanya bersifat psikologis.
2)
Sasaran
Sasaran dalah hasil yang diinginkan dari prilaku yang didorong oleh
pengaruh individu, semua perilaku berorentasi pada sasaran.
Sasaran umum- yaitu, kelas atau kategori sasaran umum yang dipandang
konsumen sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jika seseorang
mengatakan kepada orangtua nya bahwa ia ingin memperoleh gelar sarjana, ia
sudah menyatakan sasaran umum.
3)
Pengaruh Positif Dan Negatif
Arah pengaruh dapat positif atau negative. Kita dapat mersakan adanya
tenaga pendorong kea rah atau menjauhi/ menghindar obyek atau keadaan tertentu.
Sebagai contoh seseorang mungkin terdorong pergi ke restoran tertentu karena
kebutuhan akan lapar, dan meninggalkan alat angkutan sepeda motor untuk
memenuhi kebutuhan keselamatan.
Sasaran juga dapat positif atau negative. Sasaran positif adalah
sasaran yang menjadi arah bagi perilaku: jadi sasaran sering disebut obyek yang
didekati. Sasaran negatif adalah sasaran yang dihindario oleh perilaku, dan
disebut obyek yang dijauhi.
4)
Motif Rasional Versus Emosional
Beberapa pakar perilaku konsumen membedakan antara apa yang
dinamakan Motif Rasional dan Motif Emosional. Mereka menggunakan istilah
rasionalitas dalam pengertian ekonomi tradisional, yang menganggap bahwa para
konsumen berprilaku rasional jika mereka secara teliti mempertimbangkan semua
alternative dan memilih alternative yang memberikan kegunaan yang terbesar
kepada mereka.
Asumsi yang mendasari perbedaan ini adalah bahwa criteria subyektif
atau emosional tidak memaksimumkan kegunaan atau kepuasaan. Tetapi, masuk akal
jika diasumsikan bahwa para konsumen selalu berusaha memilih berbagai
alternative yang, menurut pandangan mereka, membantu memaksimumkan kepuasan.
Jelas, penilaian kepuasan merupakan proses yang sangat pribadi, yang didasarkan
pada struktur kebutuhan orang itu sendiri, maupun pada pengalaman perilaku dan
social diwaktu yang lalu.
5)
Kebutuhan dan sasaran
berbeda-beda Antar-Individu
Orang tidak dapat menyimpulkan dengan tepat berbagai motif dari
perilaku. Orang – orang yang mempunyai kebutuhan yang berbeda mungkin
mengusahakan pemenuhan dengan cara memilih sasaran yang sama : orang – orang
dengan sasaran yang sama mungkin mencari pemenuhan melalui sasaran yang berbeda
.
Demikian pula, kelima orang itu mungkin didorong oleh kebutuhan yang
sama (misalnya, Kebutuhan ego) untuk mengusahakan pemenuhan dengan berbagai
cara. Yang pertama mungkin untuk mencari kemajuan dan pengakuan melalui
karier professional : yang kedua mungkin
aktif dalam organisasi politik: yang ketiga mungkin ikut dalam pertandingan
marathon boston: yang keempat mungkin mengambil pelajaran dansa professional:
dan yang kelima mungkin mencari perhatian dengan memonopoli diskusi di kelas.
DAFTAR PUSTAKA
http://virgikastamasoar.blogspot.com/2011/10/pengaruh-individu.html
http://aprianiika69.blogspot.com/2011/09/pengaruh-individu-konsumen.html
http://vinsnicholas.blogspot.com/2011/11/pengaruh-individu.html
http://ferrynatanyahoocoid.wordpress.com/2011/12/29/tugas-softskill-ke-3-pengaruh-individu/
http://cohesiveperson.blogspot.com/2012/12/pengaruh-individu.html
http://manajemenmandiri.wordpress.com/2012/05/14/fungsi-kelompok-dan-kelompok-referensi-dalam-mempengaruhi-konsumen/
http://titayulianita.wordpress.com/2011/07/05/bab-8-pengertian-kelompok-referensi/
www.
Prenhall.com/schiffman Perilaku Konsumen Edisi ketujuh Leon Schiffma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar