Nama :
Ahmad Zainal Abidin
Npm :
10211463
Kelas
: 3EA03
Apa itu penalaran? Apa itu
proposisi? apa itu evidensi? Bagaimana cara menguji data dan fakta serta cara
menilai autoritas?
Apa
Itu Penalaran?
Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik)
yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi –
proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau
dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak
diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang
dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis(antesedens)
dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi(consequence).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, penalaran adalah: [n] cara (perihal) menggunakan
nalar; pemikiran atau cara berpikir logis; jangkauan pemikiran: kepercayaan
takhayul serta ~ yg tidak logis haruslah dikikis habis; (2) hal mengembangkan
atau mengendalikan sesuatu dng nalar dan bukan dng perasaan atau pengalaman;
(3) proses mental dl mengembangkan pikiran dr beberapa fakta atau prinsip.
Dalam proses penulisan ilmiah, penalaran adalah proses pemikiran untuk
memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan. Dengan kata
lain, penalaran adalah proses penafsiran fakta sebagai
dasar untuk menarik kesimpulan.
Macam - macam penalaran:
1. Penalaran
Induktif
Penalaran
induktif adalah penalaran yang memberlakukan atribut-atribut khusus untuk
hal-hal yang bersifat umum (Smart,1972:64). Penalaran ini lebih banyak berpijak
pada observasi inderawi atau empiri. Dengan kata lain penalaran induktif adalah
proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus yang bersifat individual nyata
menjadi kesimpulan yang bersifat umum.(Suriasumantri, 1985:46). Inilah alasan
eratnya kaitan antara logika induktif dengan istilah generalisasi.
Contoh :
-Harimau
berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
-Ikan
Paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
kesimpulan
---> Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
Ø Generalisasi
Penalaran
generalisasi dimulai dengan peristiwa-peristiwa khusus untuk mengambil
kesimpulan umum. Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua
atau sebagian besar gejala yang diamati. Generalisasi mencakup ciri-ciri
esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan
dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
Ø Analogi
Analogi
adalah membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Kita dapat menarik
kesimpulan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi, ada persamaan
pula dalam bidang yang lain.
Ø Kausalitas
Kausalitas
merupakan perinsip sebab-akibat yang dharuri dan pasti antara segala kejadian,
serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta
kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang
mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan
sanggahan.
Ø Salah
nalar
Salah
nalar adalah kesalahan struktur atau proses formal penalaran dalam menurunkan
kesimpulan sehingga kesimpulan tersebut menjadi tidak valid.
MENARIK
SIMPULAN SECARA LANGSUNG
Penarikan
secara langsung ditarik dari satu premis.
Contoh
kalimat :
-
Semua ikan bernafas melalui insang. ( premis )
-
Semua yang bernafas melalui insang adalah ikan. ( simpulan )
•
MENARIK SIMPULAN SECARA TIDAK LANGSUNG
Penarikan
ini ditarik dari dua premis. Premis pertama adalah premis yang bersifat umum,
sedangkan yang kedua adalah yang bersifat khusus. Contoh : Silogisme Kategorial.
Silogisme kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi, yaitu :
- Premis
umum : premis mayor ( My )
- Premis
khusus : premis minor ( Mn )
-
Premis simpulan : premis kesimpulan ( K )
Contoh
silogisme kategorial :
- My :
Semua mahasiswa Universitas Gunadarma memiliki KTM.
- Mn :
Aini Fatimah adalah mahasiswa Universitas Gunadarma.
- K :
Aini Fatimah memiliki KTM.
2. Penalaran
Deduktif
Penalaran
deduktif dibidani oleh filosof Yunani Aristoteles merupakan penalaran yang
beralur dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum menuju pada penyimpulan
yang bersifat khusus. Sang Bagawan Aristoteles (Van Dalen:6) menyatakan bahwa
penalaran deduktif adalah, ”A discourse in wich certain things being posited,
something else than what is posited necessarily follows from them”. pola
penalaran ini dikenal dengan pola silogisme. Pada penalaran deduktif menerapkan
hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagiannya yang khusus. Corak berpikir deduktif adalah silogisme kategorial,
silogisme hipotesis, silogisme alternatif. Dalam penalaran ini tedapat premis,
yaitu proposisi tempat menarik kesimpulan. Untuk penarikan kesimpulannya dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Penarikan kesimpulan secara
langsung diambil dari satu premis,sedangkan untuk penarikan kesimpulan tidak
langsung dari dua premis.
Contoh :
-Laptop
adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
-DVD
Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
kesimpulan ---> semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk
beroperasi
Apa
Itu Proposisi?
Proposisi
ialah kalimat logika yang merupakan pernyataan tentang hubungan antara dua atau
beberapa hal yang dapat dinilai benar atau salah. Dengan kata lain, Proporsisi
sebagai pernyataan yang didalamnya manusia mengakui atau mengingkari sesuatu
tentang sesuatu yang lain. Maksud kedua-duanya ini adalah dalam suatu kalimat
proposisi standar tidak boleh mengandung 2 pernyataan benar dan salah
sekaligus.
Rumus
ketentuannya :
Q + S
+ K + P
Keterangan
:
Q : Pembilang / Jumlah
ex:
sebuah, sesuatu, beberapa, semua, sebagian, salah satu, bilangan satu s.d. tak
terhingga)
Q boleh tidak ditulis, jika S (subjek) merupakan nama dan subjek yang pembilang
nya sudah jelas berapa jumlahnya :
a.
Nama (Pram, Endah, Ken, Missell, dll)
b.
Singkatan (PBB, IMF, NATO, RCTI, ITC, NASA, dll)
c.
Institusi (DPRD, Presiden RI, Menteri Keuangan RI, Trans TV, Bank Mega,
Alfamart,
Sampurna,
Garuda Airways, dll)
S :
Subjek adalah sebuah kata atau rangkaian beberapa kata untuk diterangkan atau
kalimat yangdapat berdiri sendiri (tidak menggantung).
K :
Kopula, ada 5 macam : Adalah, ialah, yaitu, itu, merupakan.
P :
Kata benda (tidak boleh kata sifat, kata keterangan, kata kerja).
Contoh
:
1. Gedung MPR terletak 500 meter dari jembatan Semanggi.
Jawaban
:
1.
Cari P (kata bendanya dulu) : Gedung MPR atau Jembatan Semanggi,
2.
Pasang K (kopula) yang cocok : adalah
3.
Bentuk S (subjek) yang relevan : (lihat contoh)
4. Cari
bentuk Q – nya yang sesuai.
Benar
:
Sebuah
+ gedung yang terletak 500 meter dari jembatan Semanggi + adalah + gedung MPR.
Salah :
500
meter + dari jembatan Semanggi + adalah + gedung MPR.
Unsur – Unsur Proposisi
Setiap
proposisi akan mengandung undur-unsur berikut ini, yaitu:
(a) Term subyek : hal yang
tentangnya pengakuan atau pengingkaran ditujukan. Term subyek dalam sebuah
proposisi disebut subyek logis. Ada perbedaan antara subyek logis dengan subyek
dalam sebuah kalimat. Tentang subyek logis harus ada penegasan/pengingkaran
sesuatu tentangnya.
(b) Term predikat : isi
pengakuan atau pengingkaran itu sendiri (apa yang diakui atau diingkari). Term
predikat dalam sebuah proposisi adalah predikat logis yaitu apa yang ditegaskan/diingkari
tentang subyek.
(c) Kopula : penghubung antara
term subyek dan term predikat dan sekaligus memberi bentuk (pengakuan atau pengingkaran)
pada hubungan yang terjadi. Jadi fungsi kopula ada tiga:
- Untuk menghubungkan subyek dan predikat
- Untuk menyatakan subyek itu
sungguh-sungguh berada/exist
- Untuk menyatakan cara mana subyek
berada.
Jenis-Jenis
Proposisi
Proposisi dapat dibagi ke
dalam 4 aspek, yaitu:
1. Berdasarkan bentuk
2. Berdasarkan sifat
3. Berdasarkan kualitas
4. Berdasarkan kuantitas
Gbr1. Skema Jenis-Jenis Proposisi
Berdasarkan bentuk, proposisi
dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
a)
Tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu
subjek dan satu predikat atau hanya mengandung satu pernyataan.
Contoh :
• Semua dokter harus menyembuhkan pasien.
• Setiap pemuda adalah calon pemimpin.
b)
Majemuk atau jamak adalah proposisi yang terdiri
dari satu subjek dan lebih dari satu predikat.
Contoh :
• Semua dokter harus menyembuhkan pasiennya dan
bersikap ramah.
• Kakak bernyanyi dan menari.
Berdasarkan sifat, proporsis dapat dibagi ke
dalam 2 jenis, yaitu:
a)
Kategorial adalah proposisi yang hubungan
antara subjek dan predikatnya tidak membutuhkan / memerlukan syarat apapun.
Contoh:
• Semua meja di ruangan ini pasti berwarna coklat.
• Semua daun pasti berwarna hijau.
b)
Kondisional adalah proposisi yang membutuhkan
syarat tertentu di dalam hubungan subjek dan predikatnya. Proposisi dapat
dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu: proposisi kondisional hipotesis dan
disjungtif.
Contoh proposisi kondisional:
• jika hari mendung maka akan turun hujan
Contoh
proposisi kondisional hipotesis:
• Jika harga BBM turun maka rakyat akan
bergembira.
Contoh
proposisi kondisional disjungtif:
• irfan bahdim pemain bola atau bintang iklan.
Berdasarkan kualitas, proposisi juga dapat dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu:
a)
Positif(afirmatif) adalah proposisi yang membenarkan
adanya persesuaian hubungan antar subjek dan predikat.
Contoh:
• Semua dokter adalah orang pintar.
• Sebagian manusia adalah bersifat sosial.
b)
Negatif adalah proposisi yang menyatakan bahawa
antara subjek dan predikat tidak mempunyai hubungan.
Contoh:
• Semua harimau bukanlah singa.
• Tidak ada seorang lelaki pun yang mengenakan
rok.
Berdasarkan kuantitas.,
proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:
a)
Umum adalah predikat proposisi membenarkan atau
mengingkari seluruh subjek.
Contoh:
• Semua gajah bukanlah kera.
• Tidak seekor gajah pun adalah kera.
b)
Khusus adalah predikat proposisi hanya
membenarkan atau mengingkari sebagian subjeknya.
Contoh:
• Sebagian mahasiswa gemar olahraga.
• Tidak semua mahasiswa pandai bernyanyi.
KONKLUSI
Penarikan
konklusi atau inferensi ialah proses mendapatkan suatu proposisi yang ditarik
dari satu atau lebih proposisi, sedangkan proposisi yang diperoleh harus
dibenarkan oleh proposisi (proposisi) tempat menariknya. Proposisi yang
diperoleh itu disebut konklusi. Penarikan suatu konklusi dilakukan atas lebih
dari satu proposisi dan jika dinyatakan dalam bahasa disebut argumen. Proposisi
yang digunakan untuk menarik proposisi baru disebut premis sedangkan proposisi
yang ditarik dari premis disebut konklusi atau inferensi.
Penarikan
suatu konklusi deduktif dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung
dan tidak langsung. Penarikan konklusi secara langsung dilakukan jika premisnya
hanya satu buah. Konklusi langsung ini sifatnya menerangkan arti proposisi itu.
Karena sifatnya deduktif, konklusi yang dihasilkannya tidak dapat lebih umum
sifatnya dari premisnya. Penarikan konklusi secara tidak langsung terjadi jika
proposisi atau premisnya lebih dari satu. Jika konklusi itu ditarik dari dua
proposisi yang diletakan sekaligus, maka bentuknya disebut silogisme,
Macam
– macam Penarikan Konklusi secara Langsung Mehra dan Burhan memaparkan cara
penarikan konklusi secara langsung dapat dibedakan atas:
1)
Conversi
Conversi merupakan sejenis penarikan konklusi secara
langsung yang terjadi transposisi antara S dengan P proposisi tersebut.
Proposisi yang diberikan disebut convertend dan konklusi yang diambil dari
proposisi yang diberikan disebut converse.
Konklusi yang dipeoleh dengan cara conversi
yang harus mengikuti prinsip-prinsip:
(1) S converted menjadi P converse;
(2) P converted menjadi S converse;
(3) Kualitas converse sama dengan kualitas
converted; dan
(4) Term yang tak tersebar dalam converted,
tidak dapat pula tersebar dalam converse.
2)
Obversi
Obversi merupakan sejenis penarikan konklusi
secara langsung yang menyebabkan terjadinya perubahan kualitas sedangkan
artinya tetap sama. Dengan perkataan lain, obversi memberikan persamaan dalam
bentuk negatif bagi proposisi afirmatif atau persamaan dalam bentuk afirmatif
bagi proposisi negatif.
Prinsip-prinsip obversi:
(1) S obverted sama dengan S obverse.
(2) P obverse adalah kontradiktori P obvertend.
(3) Kualitas obverse kebalikan dari kualitas
obvertend
(4) Kuantitas obverse sama dengan kuantitas
obvertend.
3)
Kontraposisi
Kontraposisi merupakan sejenis konklusi secara
langsung dengan cara menarik konklusi dari satu proposisi dengan S
kontradiktoris dari P yang diberikan. Konklusi dalam kontraposisi disebut kontrapositif,
sedangkan untuk proposisi yang diberikan tidak ada istilah yang digunakan.
Prinsip-prinsip yang berlaku untuk menarik konklusi dengan kontraposisi.
(1) S konklusi adalah kontradiktori P yang
diberikan
(2) P konklusi adalah S proposisi yang
diberikan
(3) Kualitasnya berubah
(4) Tidak ada term yang tersebar dalam konklusi
jika tersebar juga dalam premis.
Jika penyebaran yang salah tidak terjadi, maka
kuantitas konklusi sama dengan kuantitas premis, sedangkan jika ada kemungkinan
untuk penyebaran yang sama, amaka konklusi menjadi khusus meskipun premis
universal.
Kontraposisi merupakan bentuk majemuk dari
penarikan konklusi secara langsung yang mencakup obversi dan konversi. Dengan
ringkas dapat dikatakan bahwa prinsip kontraposisi yaitu mula-mula diobservasikan
kemudian diconversikan.
4)
Inversi
Inversi merupakan sejenis penarikan konklusi
secara langsung dengan S pada konklusi kontraktori dari S proposisi yang
diberikan. Proposisi yang diberikan itu disebut invertend sedangkan konklusinya
disebut inverse. Terdapat dua jenis inversi yaitu inversi penuh dan inversi
sebagian. Inversi penuh adalah inversi Pinversenya merupakan kontraktori dari P
proposisi invertend. Inversi sebagian adalah inversi yang P inversenya sama
dengan P invertendnya.
Prinsip-prinsip yang ada dalam inversi sebagai
berikut.
(1) S inverse adalah kontraktori S
invertendnya.
(2) Dalam inversi sebagian P inverse sama
dengan P invertendnya, sedangkan dalam inversi penuh P
inverse adalah kontraktori dari P invertend.
(3) Kualitas invertend
universal dan kuantitas inverse khusus. Jadi, hanya proposisi-proposisi universal
yang dapat diinversikan.
(4) Dalam inversi penuh kualitas inverse sama
dengan kualitas invertend, sedangkan dalam inversi sebagian kualitas inverse berbeda
dari kualitas invertend Inversi merupakan bentuk majemuk penarikan konklusi
secara langsung yang mencakup obversi dan conversi, namun, inversi berbeda
dengan kontraposisi, dalam inversi tidak ada urutan tertentu tenatng penggunaan
obverse dan inversi. Tujuan utama inversi untuk mendapatkan konklusi yang
merupakan kontraktori dari S proposisi yang diberikan. Dengan demikian, kita
akan dapat menarik konklusi dengan conversi dan observasi secara terus-menerus
sampai akhirnya menemukan konklusi yang dikehendaki. Namun, apabila penarikan
itu dimulai dengan observasi ternyata tidak dapat diteruskan, maka kita harus
menghentikannya dan mulai lagi dengan conversi.
Evidensi
Evidensi adalah semua fakta
yang ada, yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi
merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami
suatu fenomena. Evidensi sering juga disebut bukti empiris. Akan tetapi
pengertian evidensi ini sulit untuk ditentukan secara pasti, meskipun petunjuk
kepadanya tidak dapat dihindarkan.
Kita mungkin mengartikannya
sebagai “cara bagaimana kenyataan hadir” atau perwujudan dari ada bagi akal”.
Misal Mr.A mengatakan “Dengan pasti ada 301.614 ikan di bengawan solo”, apa
komentar kita ? Tentu saja kita tidak hanya mengangguk dan mengatakan “fakta
yang menarik”. Kita akan mengernyitkan dahi terhadap keberanian orang itu untuk
berkata demikian.
Tentu saja reaksi kita tidak
dapat dilukiskan sebagai “kepastian”, Tentu saja kemungkinan untuk benar tidak
dapat di kesampingkan, bahwa dugaan ngawur atau ngasal telah menyatakan jumlah
yang persis. Tetapi tidak terlalu sulit bagi kita untuk menangguhkan persetujuan
kita mengapa ? Karena evidensi memadai untuk menjamin persetujuan jelaslah
tidak ada. Kenyataannya tidak ada dalam persetujuan terhadap pernyataan
tersebut.
Sebaliknya, kalau seorang
mengatakan mengenai ruang di mana saya duduk, “Ada tiga jendela di dalam ruang
ini,” persetujuan atau ketidak setujuan saya segera jelas. Dalam hal ini
evidensi yang menjamin persetujuan saya dengan mudah didapatkan.
Dalam wujud yang paling
rendah. Evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang di maksud dengan data
atau informasi adalah bahan keterangan yang di peroleh dari suatu sumber
tertentu.
Cara menguji data :
Data dan informasi yang di
gunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan
pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta
itu siap di gunakan sebagai evidensi.
Di bawah ini beberapa cara
yang dapat di gunakan untuk pengujian tersebut.
1.Observasi
2.Kesaksian
3.Autoritas
Cara menguji fakta :
Untuk menetapkan apakah data
atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan
penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilitian tingkat pertama untuk
mendapatkan keyakinan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang
atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta
tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan
diambil. Apakah itu dalam bentuk Konsistensi atau Koherensi.
Informasi
mempunyai manfaat dan peranan yang sangat dominan dalam suatu
organisasi/perusahaan. Tanpa adanya suatu informasi dalam suatu organisasi,
para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif. Tanpa tersedianya
informasi pun para manajer tidak dapat mengambil keputusan dengan cepat dan
mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Sehingga bisa dibilang bahwa
informasi merupakan sebuah keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil
keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan
sebelumnya.
Berikut
ini adalah pengertian dan definisi informasi menurut beberapa ahli:
#
JONER HASUGIAN
Informasi adalah sebuah konsep yang
universal dalam jumlah muatan yang besar, meliputi banyak hal dalam ruang
lingkupnya masing-masing dan terekam pada sejumlah media
#
KENNETH C. LAUDON
Informasi adalah data yang sudah dibentuk
ke dalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk
manusia
#
ANTON M. MOELIONO
Informasi adalah penerangan, keterangan,
pemberitahuan, kabar atau berita. Informasi juga merupakan keterangan atau
bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian analisis atau kesimpulan
#
GORDON B. DAVIS
Informasi adalah data yang telah
dirposes/diolah ke dalam bentuk yang sangat berarti untuk penerimanya dan
merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan
yang sekarang atau nantinya
#
ROBERT G. MURDICK
Informasi terdiri atas data yang telah
didapatkan, diolah/diproses, atau sebaliknya yang digunakan untuk tujuan
penjelasan/penerangan, uraian, atau sebagai sebuah dasar untuk pembuatan
ramalan atau pembuatan keputusan
#
KUSRINI
Informasi adalah data yang sudah diolah
menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam
pengambilan keputusan saat ni atau mendukung sumber informasi
#
DAVIS
Informasi adalah data yang telah diolah
menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan
keputusan saat ini atau mendatang
# MC
LEOD
Infomasi adalah data yang telah diproses
atau data yang memiliki arti
#
FIRMANZAH
Informasi adalah data dan angka yang sudah
diberi makna dan nilai
#
JEREMY POPE
Informasi adalah kekuasaan. Semakin banyak
orang memiliki informasi, pembagian kekuasaan akan semakin luas
Pencarian
Terbaru (100)
Pengertian informasi. Definisi
informasi. Pengertian informasi menurut para ahli. Definisi informasi menurut
para ahli. Pengertian diskusi. Pengertian sumber informasi. Pengertian data dan
informasi menurut para ahli.
Informasi. Informasi adalah.
Pengertian nilai menurut para ahli. Arti informasi. Pengertian informasi
menurut beberapa ahli. Defenisi informasi. Informasi menurut para ahli.
Karangan deskripsi. Konsep
informasi. Pengertian efisiensi menurut para ahli. Pengertian informasi menurut
ahli. Pengertian efektif dan efisien menurut para ahli. Definisi sumber
informasi. Pengertian informasi adalah.
Pengertian dari informasi.
Pengertian pengambilan keputusan menurut para ahli. Pengertian penerangan.
Definisi efisiensi menurut para ahli. Pengertian data menurut beberapa ahli.
Definisi informasi adalah. Pengertian surat menurut beberapa ahli.
Definisi nilai menurut para
ahli. Pengertian efektifitas menurut para ahli. Devinisi informasi. Pengertian
efisien. Informasi menurut ahli. Definisi efisiensi. Pengertian nilai menurut
ahli.
Definisi informasi menurut
ahli. Pengertian efektif menurut para ahli. Efisiensi menurut para ahli.
Definisi dari informasi. Definisi efektif. Informasi adalah menurut. Pengertian
informasi menurut para pakar.
Apa pengertian informasi.
Pengertian data dan informasi dari berbagai sumber dan para ahli. Pengertian
informasi dari berbagai sumber. Pengertian efisien menurut para ahli. Arti dari
informasi. Pengertian informasi menurut buku. Arti informasi menurut para ahli.
Definisi efektif menurut para
ahli. Definisi pengambilan keputusan menurut para ahli. Pengertian keputusan
menurut para ahli. Definisi data menurut ahli. Definisi efektif dan efisien
menurut para ahli. Definisi efisien. Pengertian informasi menurut.
Pengertian informasi menurut
pakar. Pengetian informasi. Pengertian manajemen informasi menurut para ahli.
Penertian informasi. Pengertian nilai kekuasaan. Informasi menurut. Pengertian
sumber informasi menurut para ahli.
Informasi pengertian. Menulis
konsep informasi. Arti sumber informasi. Pengertian tentang informasi. Nilai
kekuasaan. Apa arti informasi. Pengertian sumber data menurut para ahli.
Definisi ilmu penerangan.
Informasi definisi. Definisi penerangan. Pengrtian informasi. Definisi tentang
informasi. Gambar informasi. Pengertian efisien dan efektif menurut para ahli.
Defenisi sumber informasi.
Pengambilan keputusan menurut para ahli. Defenisi informasi menurut para ahli.
Definisi efisien menurut para ahli. Difinisi informasi. Pengertian informasi
menurut para ahli dan tahunnya. Pengertian ahli informasi.
Pengertian efektivitas menurut
para ahli. Pengertian definisi informasi. Pengertian infomasi. Pegertian
informasi. Pengertian data informasi menurut para ahli. Pengertian informasi
menurut gordon b. davis. Pengertian informasi para ahli.
Efisien menurut para ahli.
Ahli informasi. Pengertian informasi menurut jogiyanto. Pengertian informasi
wikipedia. Pengertian informasi dari para ahli. Informasi adalah menurut para
ahli. Arti informasi adalah.
Pengertian informasi dari
beberapa ahli. Definisiinformasi.
INFERENSI
Inferensi merupakan
sebuah pekerjaan bagai pendengar (pembaca) yang selalu terlibat dalam tindak
tutur selalu harus siap dilaksanakan ialah inferensi. Inferensi dilakukan untuk
sampai pada suatu penafsiran makna tentang ungkapan-ungkapan yang diterima dan
pembicara atau (penulis). Dalam keadaan bagaimanapun seorang pendengar
(pembaca) mengadakan inferensi. Pengertian inferensi yang umum ialah proses
yang harus dilakukan pembaca (pendengar) untuk melalui makna harfiah tentang
apa yang ditulis (diucapkan) samapai pada yang diinginkan oleh saorang penulis
(pembicara).
Inferensi atau kesimpulan
sering harus dibuat sendiri oleh pendengar atau pembicara karena dia tidak
mengetahui apa makna yang sebenarnya yang dimaksudkan oleh pembicara/penulis.
Karena jalan pikiran pembicara mungkin saja berbeda dengan jalan pikiran
pendengar, mungkin saja kesimpulan pendengar meleset atau bahkan salah sama
sekali. Apabila ini terjadi maka pendengar harus membuat inferensi lagi.
Inferensi terjadi jika proses yang harus dilakukan oleh pendengar atau pembaca
untuk memahami makna yang secara harfiah tidak terdapat pada tuturan yang
diungkapkan oleh pembicara atau penulis. Pendengar atau pembaca dituntut untuk
mampu memahami informasi (maksud) pembicara atau penulis.
Inferensi
adalah membuat simpulan berdasarkan ungkapan dan konteks penggunaannya. Dalam
membuat inferensi perlu dipertimbangkan implikatur. Implikatur adalah makna
tidak langsung atau makna tersirat yang ditimbulkan oleh apa yang terkatakan
(eksplikatur).
·
Inferensi Langsung
Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari
hanya satu premis (proposisi yang digunakan untuk penarikan kesimpulan).
Konklusi yang ditarik tidak boleh lebih luas dari premisnya.
Contoh:
Bu, besok temanku berulang tahun. Saya
diundang makan malam. Tapi saya tidak punya baju baru, kadonya lagi belum ada”.
Maka inferensi dari ungkapan tersebut:
bahwa tidak bisa pergi ke ulang tahun temanya.
Contoh:
Pohon yang di tanam pak Budi setahun lalu
hidup.
Dari premis tersebut dapat kita lansung
menari kesimpulan (inferensi) bahwa: pohon yang ditanam pak budi setahun yang
lalu tidak mati.
· Inferensi
Tak Langsung
Inferensi
yang kesimpulannya ditarik dari dua / lebih premis. Proses akal budi membentuk
sebuah proposisi baru atas dasar penggabungan proposisi-preposisi lama.
Contoh:
A :
Anak-anak begitu gembira ketika ibu memberikan bekal makanan.
B :
Sayang gudegnya agak sedikit saya bawa.
Inferensi
yang menjembatani kedua ujaran tersebut misalnya (C) berikut ini.
C :
Bekal yang dibawa ibu lauknya gudek komplit.
Contoh
yang lain;
A :
Saya melihat ke dalam kamar itu.
B :
Plafonnya sangat tinggi.
Sebagai
missing link diberikan inferensi, misalnya:
C:
kamar itu memiliki plafon
Cara
Menguji Fakta
Menguji
Fakta itu cukup penting bagi kehidupan kita sehari hari. Dalam kehidupan sehari
hari kita menemukan banyak sekali informasi dari berbagai sumber. Ada beberapa
yang hanya opini dan ada juga yang merupakan fakta. Ada juga informasi yang
merupakan fakta atau yang sebenarnya terjadi ada juga informasi yang tidak
jelas fakta atau hanya karangan belaka. Tentunya menguji data kita merupakan
fakta atau bukan perlu teknik khusus. Teknik ini dugunakan untuk meenetukan
apakah data yang kita punyai itu valid adanya. Sekarang sebelum kwikipedia.
Dari pengertian Fakta diatas seharusnya kita sudah bisa paham sebagaimana
pentingnya peran fakta dalam pengambilan keputusan.
Belajar
lebih jauh lagi kita seharusnya tahu apa arti dari Fakta itu sendiri. Fakta
adalah segala sesuatu yang tertangkap oleh indra manusia atau data keadaan
nyata yang terbukti dan telah menjadi suatu kenyataan. Catatan atas pengumpulan
fakta disebut data. Dikutip dari
Cara
Menguji Fakta
Cara
Menguji Fakta sebenarnya didasari oleh penilaian terhadap suatu informasi.
Untuk menguji fakta kita butuh melakukan 2 kali penilaian. Penilaian pertama
untuk menentukan apakah data itu merupakan kenyataan atau yang sungguh terjadi.
Setelah yakin dengan hal itu barulah dilakukan penilaian yang kedua. Penilaian
kedua ini berdasarkan 2 dasar yaitu Konsistensi dan juga Koherensi.
Konsistensi
Konsistensi
suatu informasi bisa jadi tolak ukur yang baik untuk menentukan informasi itu
merupakan fakta atau bukan. Dalam hal ini data atau informasi yang bisa kita
anggap sebagai fakta ialah ketika tiap data yang diberikan saling mendukung.
Dari beberapa data yang kita terima tidak ada yang saling bertentangan dan
saling melemahkan data yang lain. Tentu saja kalau banyak pertentangan akan
membuat kumpulan data tersebut semakin tidak valid. Saya memperoleh materi ini dari
suatu buku yang saya pinjem dan setelah dipelajari saya ingin memberi contoh
dari data yang kurang valid: Saya pergi ke pasar untuk membeli ikan. Pada hari
itu saya sedang sakit parah karena masuk angin. Itulah contoh yang saya bisa
buat. Kalau ada yang keliru mohon dibenarkan(komentar di artikel ini). Contoh
diatas terdiri dari 2 pernyataan "Saya pergi ke pasar untuk membeli
ikan" dan juga "Pada hari itu saya sedang sakit parah karena masuk
angin". Dalam contoh itu dapat langsung kita pahami bahwa informasi yang
kedua melemahkan informasi yang pertama. Ini membuat penerima informasi menjadi
ragu bahwa ini sebuah fakta.
Koherensi
Untuk
mengetahui suatu infromasi ialah suatu fakta kamu perlu menggunakan dasar
koherensi. Yang dimaksud dengan dasar koherensi ialah bagaimana data atau
infromasi tersebut sesuai dengan pengalaman manusia pada umumnya. Kalau
informasi yang diterima sama sekali jarang terjadi atau kejadian yang tidak
masuk akal tentu saja informasi tersebut diragunakan kebenarannya. Contoh yang sangat
sederhana ketika seseorang mengaku bertemu dengan monster atau makhluk luar
angkasa akan sangat sulis sekali untuk dipercaya sebagai suatu fakta.
Sebaliknya apabila ada informasi seperti ini "Terjadi pembunuhan di kebun
teh kemarin malam" informasi ini tentu bisa lebih diterima. Oleh karena
itu ada baiknya jika ingin menyampaikan suatu fakta disertai oleh contoh nyata
pengalaman yang dialami masyarakat umum.
Cara
Memilih Autoritas
Seorang
penulis yang baik dan obyektif selalu akan menghindari semua desas – desus,
atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa
yang hanya merupakan pendapat saja, atau pendapat yang sunguh – sunguh
didasarkan atas penelitian atau data – data eksperimental. Untuk menilai suatu
autoritas, penulis dapat memeilih beberapa pokok berikut.
1. Tidak
Mengandung Prasangka
Dasar
pertama yang perlu diketahui oleh penulis adalah bahwa pendapat autoritas sama
sekali tidak boleh mengandung prasangka, pendapat itu disusun oleh beradasarkan
penelitian yang dilakukan oleh ahli itu sendiri, atau berdasarkan pada hasil –
hasil eksperimental yang dilakukannya.
2. Pengalam
dan Pendidikan Autoritas
Dasar
kedua yang harus diperhitungkan penulis untuk menilai pendapat suatu auoriatas
adalah menyangkut pengalaman dan pendidikan autoritas. Pendidikan yang
diperoleh menjadi jaminan awal.
3. Kemashuran
dan Presite
Faktor
ketiga yang harus diperhatikan oleh penulis untuk menilai autoritas adalah
meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas
itu hanya sekedar bersembunyi dibalik kemasruhan dan prestise pribadi dibidang
lain.
4. Khorensi
dengan Kemajuan
Hal
yang keempat yang perlu diperhatikan penulis argimentasi adalah apakah pendapat
yang diberkan autoritas itu sejalan dengan perkembangan dan kemajuan jaman,
atau khoren dengan pendapat atau sikap terakhir dalam bidang itu.
sumber: :