Nama
: ahmad zainal abidin
NPM : 10211463
KELAS : 3ea03
PERILAKU KONSUMEN DALAM BIDANG EKONOMI
MIKRO DAN MAKRO
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang :
Pemahaman akan perilaku konsumen
adalah tugas penting bagi para pemasar. Para pemasar mencoba memahami perilaku
pembelian konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar
kepada konsumen. Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan konsumen sampai tingkat
tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep
pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang
kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi karena alat
menganalisis perilaku konsumen tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak
mampu menetapkan secara akurat apa sebenarnya yang dapat memuaskan para
pembeli. Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan
konsumen, mereka belum tentu dapat memenuhi faktor tersebut.
Tak diragukan lagi, konsumen
tergolong aset paling berharga bagi semua bisnis. Tanpa dukungan mereka, suatau
bisnis tidak bisa eksis. Sebaliknya jika bisnis kita sukses memberikan
pelayanan terbaik, konsumen tidak hanya membantu bisnis kita tumbuh. Lebih dari
itu, mereka biasanya akan membuat rekomendasi untuk teman dan relasinya.
Menurut Susan A. Friedmann, setidaknya perlu memahami “10 ayat-ayat” berikut
agar dapat menajamkan fokus dalam melayani konsumen. Ketahui siapa bos
sebenarnya. Anda berbisnis untuk melayani konsumen, dan Anda hanya dapat
melakukan itu apabila mengetahui keinginan mereka. Jika Anda sungguh-sungguh
mendengarkan konsumen, mereka akan menjelaskan apa yang dikehendaki dan
bagaimana sebaiknya Anda memberikan pelayanan terbaik untuk mereka. Jangan lupa
bahwa yang “membayar” gaji kita dan memungkin bisnis ini berjalan adalah
konsumen.
Jadilah pendengar yang baik.
Luangkan waktu untuk menelaah kebutuhan konsumen dengan bertanya dan fokus
terhadap apa yang telah mereka katakan. Perhatikan kata-katanya, intonasi
suaranya, gerak badannya, dan yang terpenting bagaimana perasaan mereka.
Jauhkan diri dari asumsi-asumsi dan berpikir intuitif tentang keinginan
konsumen.
- Rumusan Masalah
1. apa
pengertian konsumen?
2. apa
saja jenis-jenis konsumen?
3. apa
saja yang mempengaruhi perilaku konsumen?
4. bagaimana
cara memahami konsumen?
- Tujuan.Pembahasan
1. mengetahui
pengertian konsumen
2. mengetahui
jenis-jenis konsumen
3. mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
4. mengetahui
cara memahami konsumen
BAB II
PEMBAHASAN
1.1
Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku Konsumen adalah proses
dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan,
pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi
kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari
konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement)
proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang
berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan
dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
- Pengertian Perilaku Konsumen oleh para ahli sebagai berikut :
1. James F Engel
Perilaku konsumen di definisikan
tindak-tindakan individu secara langsung terlibata dalam usaha memperoleh dan
menggunakan barang-barang jasa ekonomi termasuk proses pengambilan kepustusan
yang mendahuli dan menentukan tindakan-tindakan tersebut (1988:8)
2. David L Loundon
Perilaku konsumen dapat
diDefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu
secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau
dapat mempergunakan barang-barang atau jasa (1984:6).
3. Gerald Zaltman
Perilaku konsumen adalah
tindakan-tindakan, proses dan hubungan sosial yang di lakukan oleh individu,
kelompok dan organisasi dan mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya
sebagai sutu akibat dari pengalaman dengan produk, pelayanan dan dumber-sumber
lainya. (1979:6)
Dari beberapa Definisi tersebut
di atas maka dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa perilaku konsumen adalah
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individum, kelompok, atau organisasi yang
berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapakan, menggunakan
barang-barang atau jasa ekonimi yang dafat di pengaruhi linkungan.
A. Perilaku Konsumen dalam Ilmu Ekonomi
Mikro
Ilmu ekonomi mikro (sering
juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu
ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta
penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang
diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan
perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang
dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya,
menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.Individu yang
melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama
individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro;
dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris
paribus).
Kebalikan dari ekonomi mikro
ialah yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran,
berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam
tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap
hal-hal tersebut.
v Definisi perilaku
konsumen dari para ahli ayitu :
Tindakan-tindakan yang dilakukan
oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dalam mendapatkan menggunakan barang-barang atau jasa
ekonomi yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan
Definisi lain adalah bagaimana
konsumen mau mengelurkan suberdayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga
untuk mendafatkan barang atau jasa yang diinginkan.
v Variable-variabel dalam
mempelajari perilaku konsumen yaitu :
a. Variabel
Stimulus
Variabel stimulus merupakan
variabel yang berada di luar diri individu (vaktor eksternal) yang sangat
berpengaruh dlam proses pembelian. Contohnya merek dan jenis barang, iklan
pramuniaga.
b. Variabel
Respon
Variabel Respon merupakan hasil
aktipasi indifidu sebagai reaksi dari variabel stimulus. Variablel Respon
sangat bergantung pada faktor individu dan kekuatan stimulus contohnya
keputusan membeli barang, pembeli penilaian terhadap barang
c. Variabel
Interverning
Variabel Interverning adalah
variabvel antara variabel stimulus dan respons variabel intervening individu,
termasuk motif-motif membeli, sikap terhadap suatu peristiwa, dan persepsi
terhadap suatu barang.
B. Perilaku konsumen dalam Ilmu Ekonomi
Makro
Ilmu ekonomi makro mempelajari
variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel
tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau
pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun
neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari
masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
- Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut (full employment). Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan (under employment ) atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
- Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
- Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat (trade off) maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
Tinjauan Umum
Salah satu tujuan ekonomi mikro
adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif
kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas di antara banyak
penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu
ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan
berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang
penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai
keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris,
pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi
dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah
pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar.
C. Faktor Utama yang
mempengaruhi Perilaku Konsumen
Konsumen adalah individu yang
mempunyai warna tersendiri tiap-tiap individunya, sebagai pemasar kita perlu
memahami konsep pemikiran mereka dengan mereka faktor yang mempengaruhi
konsumen, seperti faktor :
1)
Faktor-faktor kebudayaan
Faktor-faktor kebudayaan
berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Kita akan membahas
peranan yang dimainkan oleh kebudayaan, sub budaya, dan kelas sosial pembeli.
-
Kebudayaan
Adalah faktor penentu keinginan
dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah
perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian
besar adalah dipelajari. Anak yang dibesarkan dalam sebuah masyarakat mempelajari
seperangkat nilai dasar, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui sebuah
proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan berbagai lembaga penting
lainnya. Karena itu, seseorang anak yang dibesarkan dalam kebudayaan tertentu
akan mempunyai nilai-nilai kebudayaan tertentu pula (seperti nilai prestasi dan
keberhasilan, aktivitas, efisiensi, dan kepraktisan, kemajuan, kenyataan,
kenyamanan material, individualisme, kebebasan, kenikmatan eksternal,
kemanusiaan dan sikap serta jiwa muda).
-
Sub Budaya
Setiap budaya mempunyai
kelompok-kelompok sub budaya yang lebih kecil yang merupakan identifikasi dan
sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya.
-
Kelas Sosial
Sebenarnya, semua masyarakat
manusia menampilkan lapisan-lapisan sosial. Lapisan-lapisan sosial ini
kadang-kadang berupa sebuah sistem kasta dimana para anggota kasta yang berbeda
memikul peranan tertentu dan mereka tak dapat mengubah keanggotaan kastanya.
Malah lebih sering lapisan sosial itu berbentuk kelas sosial. Kelas
sosial adalah sebentuk kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam
sebuah masyarakat yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang dan para anggota
dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat dan tingkah laku sama.
2)
Faktor-Faktor Sosial
Perilaku seorang konsumen juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok referensi keluarga,
status, dan peranan sosial.
-
Kelompok Referensi
Perilaku seseorang amat
dipengaruhi oleh berbagai kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh langsung
atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
-
Keluarga
Para anggota keluarga dapat
mempengaruhi dengan kuat terhadap perilaku membeli. Kita dapat membedakan dua
maaca keluarga dalam kehidupan pembeli. Pertama, keluarga sebagai sumber
orientasi yang terdiri dari orangtua. Kedua, keluarga sebagai sumber keturunan,
disani adanya hubungan yang saling mempengaruhi (suami-istri dan anak).
-
Peranan dan Status
Sepanjang kehidupan, seseorang
terlibat dalam beberapa kelompok, yaitu : keluarga, klub dan organisasi.
Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat diartikan sebagai
Peranan dan Status.
3)
Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga
dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia dan daur hidupnya,
pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
4)
Faktor Psikologis
Pilihan seseorang membeli juga
dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu : motivasi, persepsi
belajar, kepercayaan dan sikap.
-
Motivasi
Seperti yang diterangkan oleh
teori Robert Maslow: Dimulai dengan kebutuhan-kebutuhan fisiologis (lapar,
haus), disusul kebutuhan-kebutuhan keselamatan (perasaan aman, perlindungan),
kemudian kebutuhan-kebutuhan sosial (perasaan menjadi anggota lingkungan dan
dicintai), selanjutnya kebutuhan-kebutuhan untuk dihargai (harga diri,
pengakuan, status) dan mengkerucut ke kebutuhan-kebutuhan pernyataan diri
(pengembangan dan perwujudan diri).
- Persepsi
Fenomena yang ditangkap oleh
panca indera dan dimaknai oleh pikiran.
-
Belajar
Sewaktu orang berbuat, mereka
belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang
individu yang bersumber dari pengalaman.
-
Kepercayaan dan Sikap
Melalui perbuatan dan belajar,
orang memperoleh kepercayaan dan sikap. Kepercayaan adalah gagasan deskriptif
yang dianut oleh seseorang tentang sesuatu. Sebuah
sikap, menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik,
perasaan-perasaan emosional dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama
waktu tertentu terhadap beberapa obyek atau gagasan.
D. Metode–Metode Penelitian Perilaku
Konsumen
Macam-macam penelitian konsumen :
Ada dua macam penelitian
konsumen, yaitu penelitian yang bersifat eksplorasi dan penelitian tentang
kesimpulan konsumen
Ø Penelitian ekplorasi :
Metode yang digunakan dalam penelitian ekplorasi konsumen adalah metode
mempengaruhi dan metode memfokuskan kelompok.
Ø Metode mempengaruhi
konsumen : Melalui pemberian sugesti kepada konsumen secara sepontan
1. Metode
memusatkan atau mempokuskan kelompok konsumen. Kelompok konsumen tersebut
mengasosiasi kanya secara bebas terhadap masalah-masalah yang ada dalam pasal.
2. Pendekatan
penelitian konsumen
Penelitian eksplorasi tidak di
rencanakan untuk menyimpulkan jawaban dalam meneliti pertanyaan yang diberikan
konsumen. Oleh karena itu, peneliti megenai kesimpulan konsumen terhadap sutu
produk, mereka dan pelayanan itu penting peneliti kesimpulan konsumen dapat juga
digunakan menentukan apa yang mempengaruhi konsumen
Pendekatan penelitian konsumen
Ada dua pendekatan penelitian, yaitu pendekatan penelitian cross-soctional dan
longitudinal.
- Pendekatan penelitian cross-sectional : Pendekatan ini di maksud untuk meneliti aspek-aspek perilaku konsumen yang menggunakan waktu secara relative singkat misalnya meneliti perubahan perilaku konsumen pada watu tertentu mempelajari nilai dan sikap kosumen terhadaf suatu produk dalm momen waktu tertentu.
- Pendektan penelitian longitudinal: Pendekatan ini dimaksud untuk meneliti-aspek perilaku konsumen yang terjadi dalam beberapa periode waktu tertentu, Misalnya : mengadakan penelitian mengenai pendekatan masyarakat tentang suatu produk dapat bertahan selama beberapa waktu. Pendekatan penelitian longitudinal dilakukan pada periode waktu yang relative lama, sedangkan pendekatan penelitian cross-sctional menggnakan waktu yang relative singkat atau sesaat.
1.2 Pemikiran yang benar tentang konsumen
- Konsumen adalah RAJA
- Motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian.
- Perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasif yangmenghadapi konsumen secara serius sebagai pihak yang berkuasa dan denganmaksud tertentu.
- Bujukkan dan pengaruh konsumen memiliki hasil yangmenguntungkan secara sosial asalkanpengamanan hukum, etika, dan moralberada pada tempatnya untuk mengekang upaya manipulasi.
Bila ke empat premis ini diabaikan, konsekuensinya hampir selalu negatif. Kamimemberikan contoh dari hasil pemikiran yang benar maupun yang salah mengenaikonsumen. Kami lebih jauh mendemonstrasikan bahwa penelitian konsumen, biladitanggapi dan ditafsirkan dengan benar, memberikan masukan yang esensial untukstrategi pemasaran yang baik dalam organisasi yang mencari laba maupun yang tidakmencari laba. Akhirnya, penelitian juga berfungsi sebagai basis untuk pendidikan danperlindungan konsumen, dan melengkapi informasi yang penting untuk keputusankebijakkan umum.
1.3 Penelitian Konsumen sebagai Bidang Ilmu Dinamis
Pendekatan dalam meneliti
Perilaku Konsumen
Terdapat tiga pendekatan utama
dalam meneliti perilaku konsumen. Pendekatan pertama adalah pendekatan
interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan
hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang
dan focus group discussion untuk memahami apa makna
sebuah produk dan jasa bagi konsumen
dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Pendekatan kedua adalah
pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif,
sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan
ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan
pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey
untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang
konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan
sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ketiga disebut sebagai
sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu
ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan
dan menguji coba model matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia
menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh
strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan
sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama
memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan
strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda.
Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan,
tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.
Roda Analisis Konsumen
Roda analisis konsumen adalah
kerangka kerja yang digunakan marketer untuk meneliti, menganalisis, dan
memahami perilaku konsumen agar dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih
baik. Roda analisis konsumen terdiri dari tiga elemen: afeksi dan kognisi,
lingkungan, dan perilaku.
Afeksi dan kognisi
Elemen pertama adalah afeksi dan
kognisi. Afeksi merujuk
pada perasaan konsumen terhadap suatu stimuli atau
kejadian, misalnya apakah konsumen menyukai sebuah produk atau tidak. Kognisi mengacu
pada pemikiran konsumen, misalnya apa yang dipercaya konsumen dari suatu
produk. Afeksi dan kognisi berasal dari sistem yang disebut sistem afeksi dan
sistem kognisi. Meskipun berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang
sangat kuat dan saling memengaruhi.
Manusia dapat merasakan empat
tipe respons afektif: emosi, perasaan tertentu, mood, dan evaluasi.
Setiap tipe tersebut dapat berupa respons positif atau negatif. Keempat tipe
afeksi ini berbeda dalam hal pengaruhnya terhadap tubuh dan intensitas perasaan
yang dirasakan. Semakin kuat intensitasnya, semakin besar pengaruh perasaan itu
terhadap tubuh, misalnya terjadi peningkatan tekanan darah, kecepatan
pernafasan, keluarnya air mata, atau rasa sakit di perut. Bila intensitasnya
lemah, maka pengaruhnya pada tubuh tidak akan terasa.
Sistem kognisi terdiri dari lima
proses mental, yaitu: memahami, mengevaluasi, merencanakan, memilih, dan
berpikir. Proses memahami adalah proses menginterpretasi atau menentukan arti
dari aspek tertentu yang terdapat dalam sebuah lingkungan.
mengevaluasi berarti menentukan apakah sebuah aspek dalam lingkungan tertentu
itu baik atau buruk, positif atau negatif, disukai atau tidak disukai.
Merencanakan berarti menentukan bagaimana memecahkan sebuah masalah untuk
mencapai suatu tujuan. Memilih berarti membandingkan alternatif solusi dari
sebuah masalah dan menentukan alternatif terbaik, sedangkan berpikir adalah
aktifitas kognisi yang terjadi dalam ke empat proses yang disebutkan sebelumnya.
Fungsi utama dari sistem kognisi
adalah untuk menginterpretasi, membuat masuk akal, dan mengerti aspek tertentu
dari pengalaman yang dialami konsumen. Fungsi kedua adalah memproses
interpretasi menjadi sebuah task kognitif seperti
mengidentifikasi sasaran dan tujuan, mengembangkan dan mengevaluasi pilihan
alternatif untuk memenuhi tujuan tersebut, memilih alternatif, dan melaksanakan
alternatif itu.
Besar kecilnya intensitas proses
sistem kognitif berbeda-beda tergantung konsumennya, produknya, atau situasinya.
Konsumen tidak selalu melakukan aktifitas kognisi secara ekstensif, dalam
beberapa kasus, konsumen bahkan tidak banyak berpikir sebelum membeli sebuah
produk.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perilaku Konsumen adalah tingkah
laku dari konsumen, dimana mereka terlibat dalam upaya untuk mendapatkan suatu
produk dan jasa. Proses hubungan social yang dilakukan oleh individu, kelompok,
dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan, dan mengkonsumsi suatu produk
atau yang lainnya sebagai suatu akibat dari pengalaman proses keputusan yang
mendahului dan menyusuri tindakan dari perilaku konsumen.
Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen yaitu : faktor-faktor Kebudayaan dan
faktor-faktor Sosial.
Metode yang digunakan dalam
penelitian perilaku Konsumen, yaitu : penelitian yang bersifat eksplorasi dan
penelitian tentang kesimpulan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, sadona. 2005. Mikro
Ekonomi teori pengantar/sadono sukirno, edisi 1, -21. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar